JAKARTA – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan pembangunan infrastruktur di sektor perhubungan terus di lakukan untuk mengejar ketertingalan di wilayah Timur Indonesia. Kesenjangan infrastruktur ini yang dianggap sebagai penyebab munculnya disparitas harga. “Konektvitas antar wilayah terus kita kembangkan untuk memudahkan pendistribusian barang dan manusia,” ucap Ignasius Jonan dalam dikusi yang dilakukan Jawa Pos Group di Jakarta, kemarin (20/4). http://kursrupiah.net/donald-trump-mimpi-buruk-anak-anak-as/3191/
Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu mengakui pembangunan infrastruktur tidak bisa dilakukan singkat karena butuh kons truksi dan persiapan matang. Dia mencontohkan pembangunan bandara dengan titik poin perpanjangan landasan pacu di setiap bandara. Ini penting agar pesawat wide body (pesawat besar) bisa mendarat di setiap bandara. Salah satu usulan yang disam pai kan Jonan, sapaannya, adalah ukuran runway (landasan pacu) 1.600 m x 30 m dan 2.400 m x 45 m. Dia menjanjikan hingga 2019 seluruh bandara sudah memiliki landas pacu yang lebih panjang dan lebar, sehingga pesawat lebih besar bisa melayani seluruh rute penerbangan.
“Dengan semakin panjang dan lebar runway , memung kinkan bagi pesawat untuk mengangkut penumpang dalam jumlah lebih besar, untuk lebih menghemat biaya operasional,” lanjut pria kelahiran Surabaya itu. Berdasarkan data yang dihimpun Radar Surabaya dari Kementerian Perhubungan, di Indonesia terdapat 235 bandara. Jumlah tersebut terdiri dari 13 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I dan II, sedangkan sisanya sebanyak 190 bandara dikelola Kemen trian Perhubungan dan pemerintah daerah.
sumber: radar surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar