Kamis, 21 April 2016

Infrastruktur di indonesia timur terus dibenahi

JAKARTA – Menteri Perhubungan Ignasius Jo­nan  menegaskan  pemba­ngunan  infrastruktur  di sektor perhubungan terus di lakukan untuk mengejar ketertingalan  di  wilayah Timur  Indonesia.  Kesen­jangan  infrastruktur  ini yang dianggap sebagai pe­nyebab  munculnya  dis­paritas harga. “Konektvitas antar wilayah terus kita kembangkan untuk  memudahkan  pen­distribusian  barang  dan manusia,”  ucap  Ignasius Jonan  dalam  dikusi  yang dilakukan Jawa Pos Group di Jakarta, kemarin (20/4). http://kursrupiah.net/donald-trump-mimpi-buruk-anak-anak-as/3191/
Mantan  Direktur  Utama PT Kereta Api Indonesia itu mengakui  pembangunan infrastruktur tidak  bisa dilakukan  singkat karena butuh kons truksi   dan persiapan matang. Dia mencontohkan pem­bangunan bandara dengan titik  poin  perpanjangan landasan  pacu  di  setiap bandara. Ini penting agar pesawat wide body (pesa­wat besar) bisa mendarat di  setiap  bandara.  Salah satu  usulan  yang  disam­ pai kan Jonan, sapaannya, adalah  ukuran runway (landasan pacu) 1.600 m x 30 m dan 2.400 m x 45 m. Dia menjanjikan hingga 2019 seluruh bandara su­dah memiliki landas pacu yang  lebih  panjang  dan lebar,  sehingga  pesawat lebih besar bisa melayani seluruh rute penerbangan.
“Dengan  semakin  pan­jang  dan  lebar runway , memung kinkan bagi pesa­wat  untuk  mengangkut penumpang dalam jumlah lebih  besar,  untuk  lebih menghemat  biaya  opera­sional,” lanjut pria kelahi­ran Surabaya itu. Berdasarkan  data  yang dihimpun Radar Surabaya dari Kementerian Perhubu­ngan, di Indonesia terdapat 235 bandara. Jumlah terse­but terdiri dari 13 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura  I  dan  II,  sedangkan sisanya sebanyak 190 ban­dara  dikelola  Kemen trian Perhubungan dan pemerin­tah daerah.

sumber: radar surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar