Kamis, 21 April 2016

produktivitas usaha di gresik menurun, banyak pekerja di PHK

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mencatat awasl tahun 2016, terjadi penurunan produktivitas usaha. Untuk menghdapai penurunan ini, para pelaku usaha terus menggali terobosoan agar tetap bertahan. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Kota (DPK) Apindo Gresik, Tri Andhi Suprihartono pada pertemuan Apindo. Pertemuan ini diharapkan melahirkan beberapa terobosan baru untuk menghadapi penurunan produktivitas usaha. “Ya salahsatunya melalui employment engagment atau peningkatan hubungan keterikatan buruh dan perusahaan,” terang Andhi. http://kursrupiah.net/ingin-tarif-hotel-promo-di-jakarta-cek-daftarnya/3232/
Disebutkan, penurunan produktivitas usaha industrial sebanyak 30 persen itu dipicu dari sejumlah faktor. Di antaranya, kurangnya keberpihakan regulasi pemerintah terhadap pengusaha, hingga besarnya gejolak yang terjadi antara pengusaha dan pekerja.
“Kami mendorong agar hubungan industrial antara pemerintah, pengusaha dan pekerja bisa lebih baik. Sebab, masing-masing komponen ini memiliki peran sebesar 30 persen terhadap produktivitas usaha industri,” ujarnya.
Andhi menyebutkan, selama kurun waktu 2015 terjadi peningkatan jumlah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Gresik. Jika pada 2014 jumlahnya mencapai 4.000 pekerja pada tahun 2015 mencapai 10.000 pekerja. Sementara hingga Maret lalu, tercatat sudah ada 2.500 pekerja yang di-PHK. “Mayoritas yang melakukan PHK industri yang bergerak dibidang manufaktur. Hal ini dipicu turunnya produktivitas usaha perusahaan,” terangnya.
Melalui employment engagment, imbuh Andhi, Apindo mendorong perusahaan untuk memenuhi hak normatif para pekerja. Selain itu, Apindo juga meminta pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan penyetaraan upah ditingkat provinsi.
Sementara itu, Pengamat Hubungan Industrial Unair Dimas Aryo Wicaksono yang hadir pada pertemuan tersebut menilai, persoalan hubungan industrial di Kabupaten Gresik saat ini sangat urgent untuk diselesaikan. Sebab, isu kenaikan upah yang selalu digemborkan kaum buruh membuat produktivitas perusahaan menurun.
“Jika upah yang dituntut terlalu tinggi dapat membuat perusahaan gulung tikar karena tidak semua perusahaan dapat menahan beban kenaikan upah. Maka dari itu Employment Engagment ini sangat penting,”tandasnya.

sumber: Radar gresik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar